|
Tanaman Anyang-anyang |
Anyang - Anyang (Elaeocarpus grandiflorus J.Sm,)
Sinonim : Rejasa.
Familia : Elaeocarpaceae.
Pohon dengan bentuk etage; tinggi 6-26 m. Daun bertangkai, berjejal pada ujung ranting, bentuk lanset, beralih demi sedikit pada tangkai, 5-20 kali 1-5 cm, gundul, seperti kulit, bergerigi beringgit tidak dalam; yang tua merah api. Tandan bunga menggantung, berbunga 4-6, panjang 2-10 cm. Tangkai bunga 3-4,5 cm. Daun kelopak merah cerah, berambut. Daun mahkota putih, pada pangkalnya dengan sisik, ke arah ujung melebar sekali dan terbagi dalam taju, panjang; 2-2,5 cm. Dasar bunga kuning, kemudian oranye. Tonjolan dasar bunga berambut halus (seperti bulu anak ayam) rapat. Benang sari seluruhnya berambut. Bakal buah bentuk telur, berambut; kepala putik tidak melebar. Buah bentuk spul, hijau pucat, panjang lk 3 cm. Di hutan di pinggir air, di bawah 500 m; sebagai pohon hias di kebun dan park. Anyang, S, Rejasa, J. Elaeocarpus grandiflorus J.E.Sm. Cat. : Jika buah diinjak, maka duri tempel pada inti buah menembus dinding buah yang lunak dan menyebarlah biji tersebut sebagai apa yang dinamakan „kotak duri” (hoefklitten). Bagian yang digunakan Buah, kulit kayu, dan daun.
NAMA DAERAH : Anyang-anyang, Ki ambit (Sunda); Anyang-anyang, Kemaitan, Maitan, Raja sor, Rejasa (Jawa).
NAMA ASING : NAMA SIMPLISIA Elaeocarpi Fructus; Buah Anyang-anyang.
Komposisi :
Elaeokarpid (zat pahit beracun) dan saponin. Khasiat Diuretik.
Anyang-anyang memiliki nama latin Elaeocarpus grandiflorus J.E Smith, di beberapa daerah di Indonesia dikenal dengan nama Ki Ambit (Sunda), sedangkan sebutan Anyang-anyang berasal dari daerah Jawa. Bunga tanaman ini memiliki aroma wangi yang khas.
Anyang-anyang biasa ditemukan di hutan terutama di pinggir air karena tanaman ini menyukai tumbuh di tempat yang cenderung basah. Tanaman ini juga layak dipakai sebagai tanaman hias dengan minim perawatan.
Diduga tanaman Anyang-anyang banyak mengandung minyak terbang, zat samak, dan saponin. Beberapa tanaman kelompok Elaeocarpus diketahui mengandung senyawa alkaloid seperti indolizidine pada Elaeocarpus grandis, dan alkaloid pyrrolidine pada Elaeocarpus habbemensis. Namun pada jenis tanamn ini belum terdapat studi khusus mengenai zat alkaloid yang terkandung. Berdasarkan studi ilmiah yang pernah dilakukan ekstrak metanol tanaman anyang-anyang memiliki aktivitas antifungo terhadap Pythium ultimum yaitu fungi patogen terhadap tanaman.
Cara memanfaatkan tanaman Anyang-anyang sebagai obat antara lain dapat dilakukan sebagai berikut.
Buah:
1. Disentri.
2. Sakit kandung kencing.
Kulit kayu:
1. Radang Ginjal.
2. Borok (obat luar).
Daun:
1.Demam.
2.Letih lesu.
3.Mual.
4.Sakit Kuning.
Cara meramu dan mengolah Anyang-anyang sebagai obat :
1. Demam
Kulit kayu atau daun Anyang-anyang 4 gram, Air 110 ml
Cara pembuatan:
Dibuat infus atau diseduh.
Cara pemakaian:
Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml, lakukan hingga demam mereda.
2. Letih lesu
Daun Anyang-anyang 4 gram, Daun Sembung 3 gram, Herba Meniran 2 gram, Rimpang Temulawak 4 gram, Air 110 ml
Cara pernbuatan:
Diseduh, dibuat infus.
Cara pemakaian:
Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore. Tiap kali minum 100 ml. Lakukan secara rutin.
3. Sakit Kandung Kencing
Penderita pada saat buang air seni merasa nyeri, dan air seninya berbuih.
Buah Anyang-anyang 7 biji, Buah Adas 1 gram, Pulosari 1/2 ruas jari, Air 110 ml
Cara pembuatan:
Dibuat infus atau diseduh.
Cara pemakaian:
Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore tiap kali minum 100 ml. Lakukan hingga sembuh.
Demikian Sekilas ulasan mengenai khasiat Anyang-anyang. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Salam.