|
Tanaman Sambiloto |
Nama latin :
Andrographis paniculata
Sinonim :
Andrographis paniculata, Ness., Justicia stricta, Lamk., J.paniculata, Burm., J.latebrosa, Russ.
Familia :
Acanthaceae
Nama daerah : Ki oray, ki peurat, takilo (Sunda). bidara, sadilata, sambilata, takila (Jawa). pepaitan (Sumatra).
Nama lain : Chuan xin lian, yi jian xi, lan he lian (China), xuyen tam lien, cong cong (Vietnam). kirata, mahatitka (India/Pakistan). Creat, green chiretta, halviva, kariyat (Inggris).
Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis : Rasa Pahit, dingin, masuk meridian paru, lambung, usus besar dan usus kecil.
Kandungan kimia :
Daun dan percabangan tanaman sambiloto mengandung asam kersik, laktone yang terdiri dari deoksi-andrografolid, andrografolid (zat pahit), neoandrografolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid, dan homoandrografolid. Juga terdapat flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), dan damar.
Flavotoid diisolasi terbanyak berasal dari akar, yaitu polimetoksiflavon, andrografin, pan.ikulin, mono-0-metilwithin, dan apigenin-7, 4-dimetileter. Zat aktif andrografolid berkhasiat sebagai hepatoprotektor (melindungi sel-sel hati dari zat toksik).
Efek Farmakologis dan hasil penelitian :
Berkhasiat bakteriostatik pada
Staphylococcus aurcus,
Pseudomonas aeruginosa,
Proteus vulgaris,
Shigella dysenteriae, dan
Escherichia coli.
Efektif untuk pengobatan infeksi in vitro, dan air rebusannya merangsang daya fagositosis sel darah putih. Andrografolid juga efektif untuk menurunkan demam yang ditimbulkan oleh pemberian vaksin yang menyebabkan panas pada kelinci.
Andrografolid dapat mengakhiri kehamilan dan menghambat pertumbuhan trofosit plasenta.
Deskripsi tanaman :
Sambiloto tumbuh secara liar di tempat terbuka, seperti di kebun, tepi sungai, tanah kosong yang agak lembab, atau di pekarangan. Tumbuh di dataran rendah sampai pada ketinggian 700 mdpl.
Tanaman ini merupakan jenis tanaman semusim, memiliki ketinggian 50 – 90 cm, batang disertai banyak cabang membentuk segi empat (
kwadrangularis) dengan nodus yang membesar.
Daunnya berjenis tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk lanset, pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas hijau tua, bagian bawah hijau muda, panjang antara 2 – 8 cm dan lebar antara 1 – 3 cm.
Perbungaan rasemosa yang bercabang membentuk malai, keluar dari. ujung batang atau ketiak daun.
Bunga berbibir berbentuk tabung kecil- kecil, warnanya putih bernoda ungu. Buah kapsul berbentuk jorong, panjang sekitar 1,5 cm dan lebar 0,5 cm, pangkal dan ujung tajam, bila masak akan pecah membujur menjadi 4 keping-Biji gepeng, kecil-kecil, warnanya cokelat muda. Perbanyakan dengan biji atau setek batang.
1. Syarat Tumbuh
a. Iklim
· Ketinggian tempat : 1 m – 700 m di atas permukaan laut
· Curah hujan tahunan : 2.000 mm – 3.000 mm/tahun
· Bulan basah (di atas 100 mm/bulan) : 5 bulan – 7 bulan
· Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan) : 4 bulan – 7 bulan
· Suhu udara : 250 C – 320 C
· Kelembapan : sedang
· Penyinaran : sedang
b. Tanah
· Tekstur : berpasir
· Drainase : baik
· Kedalaman air tanah : 200 cm – 300 cm dari permukaan tanah
· Kedalaman perakaran : di atas 25 cm dari permukaan tanah
· Kemasaman (pH) : 5,5 – 6,5
· Kesuburan : sedang – tinggi
2. Pedoman Bercocok Tanam
a.
Pegolahan Tanah
· Buatkan lubang tanam berukuran 25 cm x 25 cm x 25 cm
b.
Persiapan bibit
· Biji disemaikan dalam kantong plastik
c.
Penanaman
· Bibit ditanam pada lubang tanam yang telah disediakan dengan jarak tanam 1,5 m x 1,5 m
Bagian tanaman yang digunakan : Seluruh bagian tumbuhan
,
Khasiat : Antiinflamasi, Antipiretik, Analgesik, Diuretik, Stomakik, Antibengkak
Khasiat Medis Sambiloto
|
Tanaman Sambiloto |
Sambiloto (Andrographis paniculata), adalah sejenis tanaman herba dari famili
Acanthaceae, yang berasal dari India dan Sri Lanka. Sambiloto juga dapat dijumpai di daerah lainnya, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, serta beberapa tempat di benua Amerika.
Genus Andrographis memiliki 28 spesies herba, namun hanya sedikit yang berkhasiat medis, salah satunya adalah
Andrographis Paniculata (sambiloto).
Daun sambiloto banyak mengandung senyawa
Andrographolide, yang merupakan senyawa lakton diterpenoid bisiklik. Senyawa kimia yang rasanya pahit ini pertama kali diisolasi oleh Gorter pada tahun 1911.
Andrographolide memiliki sifat melindungi hati (
hepatoprotektif), dan terbukti mampu melindungi hati dari efek negatif galaktosamin dan parasetamol. Khasiat ini berkaitan erat dengan aktifitas enzim-enzim metabolik tertentu.
Sambiloto telah lama dikenal memiliki khasiat medis.
Ayurveda adalah salah satu sistem pengobatan India kuno yang mencantumkan sambiloto sebagai herba medis, dimana sambiloto disebut dengan nama
Kalmegh pada Ayurveda.
Selain berkhasiat melindungi hati, sambiloto juga dapat menekan pertumbuhan sel kanker. Hal ini disebabkan karena senyawa aktifnya, yakni Andrographolide, menurunkan ekspresi enzim CDK4 (cyclin dependent kinase 4).
Andrographolide juga memiliki khasiat meningkatkan kekebalan tubuh, dengan cara meningkatkan pembelahan limfosit dan produksi interleukin-2. Khasiat sitotoksik limfosit ditingkatkan oleh Andrographolide, yang membuatnya memiliki khasiat tidak langsung terhadap penghambatan sel kanker.
Tanaman ini dipanen sewaktu mulai berbunga. Setelah dicuci, sambiloto dipotong-potong seperlunya lalu dikeringkan.
Sambiloto berkhasiat untuk pengobatan :
Hepatitis, infeksi saluran empedu, disentri basiler, tifoid, diare, influenza, aradang amandel (tonsilitis). radang ginjal akut (pielonefritis akut), radang telinga tengah (OMA), radang usus buntu, sakit gigi, demam, malaria, kencing nanah (gonorhe). Kencing manis (diabetes melitus) TB paru, skrofuloderma, batuk rejan (pertusis), sesak nafas (asma), abses paru, radang paru (pneumonia), radang saluran nafas (bronkhitis). Darah tinggi (hypertensi), kusta/lepra (morbus hansen), leptospirosis, penyakit trofoblas seperti kehamilan anggur (mola hidatidosa) dan penyakit trofoblas ganas (tumor trofoblas), serta tumor paru, Keracunan jamur, singkong, tempe bongkrek, makanan laut.
Cara Pemakaian:
|
Tanaman Sambiloto |
Herba kering sebanyak 10-20 gr direbus atau digiling sampai halus menjadi bubuk kemudian diseduh lalu diminum 3 kali sehari. Herba yang telah halus dapat juga di jadikan tablet dan diminum 3 kali sehari, 4-6 tablet.
Untuk pengobatan kanker, gunakan cairan infus, injeksi atau tablet.
Untuk pemakaian luar, herba segar direbus. Gunakan air rebusannya untuk mencuci. Atau herba segar digiling halus, lalu dibubuhkan ditempat yang sakit, seperti bekas gigitan ular berbisa, gatal-gatal, atau bisul.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam daun sambiloto terdapat senyawa kimia Andrographolide yang mampu melindungi hati, melawan kanker, serta meningkatkan kekebalan tubuh. Nampaknya Andrographolide ini berpotensi besar untuk dikembangkan sebagai obat. Untuk lebih jelasnya, anda juga dapat menerapkan berbagai
resep dan cara meracik ramuan yang berasal dari tanaman sambiloto ini.