|
Kayu Secang |
Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dycotyledoneae
Bangsa : Fabales
Suku : Fabaceae
Marga : Caesalpinia
Jenis : Caesalpinia sappan L.
Sinonim : Biancaea sappan (L.) Tadaro.
Nama umum : Kayu secang, secang
Nama daerah : Seupeng (Aceh); Sepang (Gayo); Sopang (Batak); Cacang (Minangkabau); Secang (Sunda); Kayu secang, Soga Jawa (Jawa); Kaju secang (Madura); Cang (Bali); Sepang (Sasak); Supa; Supang (Bima); Sepel (Timor); Hape (Sawu); Hong (Alor); Sepe (Roti); Kayu sema (Manado); Dolo (Bare); Sapang (Makasar); Sepang (Bugis); Sefen (Halmahera Selatan); Sawala, Hiniaga, Sinyiang, Singiang (Halmahera Utara); Sunyiha (Ternate); Roro (Tidore).
Deskripsi
Habitus berupa semak atau pohon kecil, tinggi lebih dari 10 m. Ranting-ranting berlentisel dan berduri, bentuk duri bengkok, tersebar. Daun majemuk, panjang 25-40 cm, bersirip, 9-14 pasang sirip, panjang sirip 9-15 cm, setiap sirip mempunyai sepuluh sampai dua puluh pasang anak daun yang berhadapan. Anak daun tidak bertangkai, bentuk lonjong, pangkal daun hampir rompang, ujung bundar serta sisinya agak sejajar, panjang anak daun 10-25 mm, lebar 3-11 mm. Perbungaan berupa malai, terdapat di ujung, panjang malai 10-40 cm, panjang gagang bunga 15-20 cm, pinggir kelopak berambut, panjang daun kelopak yang terbawah ±10 mm, lebar ±4 mm, tajuk memencar berwarna kuning, helaian bendera membundar bergaris tengah 4-6 mm, empat helai daun tajuk lainnya juga membundar dan bergaris tengah ±10 mm, panjang benang sari ±15 mm, panjang putik ±18 mm. Polong berwarna hitam, berbentuk lonjong, pipih dengan panjang 8-10 cm, lebar 3-4 cm, berisi 3-4 biji, panjang biji 15-18 mm, lebar 8-11 mm, tebal 5-7 mm.
Tanaman ini rasanya sepat dan tidak berbau. Kayunya mengadnung asam galat, tanin, resin, resorin, brasilin, brasilein, d-alfa-phellandrene, oscimene, dan minyak atsiri. Daunnya mengandung minyak atsiri 0,16-0,20%, berbau enak, dan hampir tidak berwarna.
Secang dapat digunakan sebagai penghenti pendarahan, pembersih darah, pengelat, penawar racun, dan pembunuh kuman. Selain itu juga dapat digunakan untuk mengobati diare, disentri, batuk darah pda TBC, muntah darah, BAB berdarah, luka berdarah, lukad alam, darah kotor, nyeri karena gangguan sirkulasi darah, sifilis, radang selaput lendir mata, malaria, tetanus, tumor, dan pengobatan setelah bersalin.
|
Batang Pohon |
|
Bagian Polong |
Berikut ini penggunaan secang sebagai obat tradisional
1. Pembersih darah
Rebus kerokan kayu bersama ketumbar dan daun trawas
2. Diare/mencret
Potong kecil-kecil kayu secang sebanyak 5 gram lalu rebus dengan 2 gelas air bersih selama 15 menit. Kemudian saring setelah dingin dan bagi menjadi 2 bagian. Minum ramuan pada pagi dan sore.
3. Batuk darah TBC
Cuci pdan potong 1,5 jari kayu secang, lalu rebus dengan 4 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin, saring, dan minum sebanyak 3 kali masing-masing 3/4 gelas dalam sehari.
4. Radang selaput lendir mata
Cuci dna potong 2 jari kayu secang lalu rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1,5 gelas. Setelah dingin, saring dan gunakan airnya untuk mengkompres mata yang sakit.
5. BAB berdarah
Cuci dan potong 1 jari kayu secang lalu rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1,5 gelas. Setelah dingin, saring lalu minum dengan madu secukupnya. Sehari 2 x 3/4 gelas.
Demikian sedikit uraiannya, semoga bermanfaat. Salam.