|
Tanaman Seledri |
Nama latin :
Apium graveolens L
Nama simplesia :
Apii Herba
Nama daerah : Sledri, Seladri, Sadri, Sederi, Seleri, Seldri, Daun sop
Deskripsi tanaman : Daunnya berpangkal pada batang dekat tanah, berbentuk lekuk tangan, baunya agak sedap.
Habitat: Banyak ditanam di sawah dan di ladang yang tanahnya agak lembab di daerah pegunungan.
Bagian tanaman yang digunakan: Seluruh bagian tumbuhan ;Biji
Kandungan kimia: Asparagin, Manit, Zat pati, Lendir, Pentosan, Glutamina, Tirosin, Flavon glukosida, Vitamin, Kolin, Linase, Zat pahit, Minyak atsiri
Khasiat: Stomakik, Diuretik, Antispasmodik
Uraian :
Pada zaman Romawi kuno, tanaman seledri dijadikan sebagai karangan bunga atau penghias pusara orang yang telah meninggal. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, sekira tahun 1640-an para ahli botani menyatakan bahwa daun seledri dapat dimanfaatkan sebagai sayuran. Tanaman ini baru diakui sebagai tumbuhan berkhasiat obat secara ilmiah pada tahun 1942.
Tanaman ini diyakini mengandung vitamin A, C dan B1. Selain itu, seledri juga mengandung banyak mineral seperti, sodium, klorin, potasium (kalium) dan magnesium.
Tingginya kadar sodium dalam seledri sangat berguna untuk mempertahankan vitalitas tubuh. Masyarakat pedesaan memnfaatkan seledri untuk menyembuhkan sakit panas pada anak-anak dengan cara menumbuk dan membalurkannya. Sementara hasil perasan daun seledri digunakan untuk menghitamkan rambut.
Seledri juga diyakini bisa
menyembuhkan berbagai penyakit seperti, diare, diabetes, epilepsi, migran, buang air kecil yang mengandung darah, mencegah stroke, memperbaiki fungsi hormon, serta membersihkan darah. Jus seledri dari seledri berdaun besar bisa meningkatkan kecerdasan, mengatasi herpes, dan gondok.
|
Tanaman Seledri |
Tumbuhan ini berasal dari daerah subtrotip Eropa dan Asia. Sedangkan, perkebunan seledri di Indonesia terdapat di
Brastagi, Sumatera Utara dan di Jawa Barat tersebar di
Pacet, Cipanas dan Pangalengan yang berhawa sejuk. Saledri tumbuh di dataran tinggi pada ketinggian di atas 900 m dari permukaan laut. Di daerah ini, seledri tumbuh dengan tangkai dan daun yang tebal. Tanaman seledri memiliki tinggi 25-100 cm. Batang bersegi dan beralur membujur. Memiliki bunga yang banyak dengan ukuran yang kecil. Bunga-bunga tersebut berwarna putih kehijauan. Seledri digolongkan sebagai tumbuhan sayur-mayur.
Seledri dibagi menjadi tiga jenis, yaitu seledri daun, seledri potongan, dan seledri berumbu. Pada umumnya, seledri dipanen setelah berumur 6 pekan. Tangkai daun yang agak tua dipotong 1 cm di atas pangkal daun. Daun muda dibiarkan tumbuh untuk dipanen kemudian. Tangkai daun yang berdaging dan berair dapat dimakan mentah sebagai lalap. Sedangkan daunnya bisa digunakan untuk penyedap sup.
Seledri yang tumbuh di daerah tropis memiliki ukuran batang yang kurang besar sehingga seluruh bagian tanaman digunakan sebagai sayur. Sayuran ini seringkali ditemukan pada berbagai macam hidangan. Aromanya harum segar, dan cocok untuk dijadikan sebagai hiasan pada makanan.
Apium graveolens L. atau yang lebih dikenal dengan nama seledri sudah tak asing lagi di telinga masyarakat kita. Seledri seringkali dicampurkan ke dalam sup ataupun salad. Aromanya harum segar, membuat rasa masakan menjadi lebih enak.
Tanaman ini dapat dibudidayakan dengan mudah di segala tempat, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Berkembang dengan baik di tempat yang lembab dan subur. Dapat dibudidayakan dengan biji atau dengan memindahkan anak rumpunnya ke dalam pot.
Daunnya sering digunakan sebagai penambah aroma/rasa pada masakan. Seledri juga bisa dijadikan sebagai sayuran atau sebagai salad.
Akan tetapi, siapa yang menyangka bila sayuran yang biasanya kerapkali dihindari oleh anak-anak ini mempunyai khasiat yang cukup banyak. tapi juga bisa mengatasi beberapa penyakit, salah satunya adalah mengatasi hipertensi?
Ya, sejak zaman dahulu orang-orang percaya bahwa seledri ini mampu menurunkan demam ataupun panas pada anak, dengan cara mengoleskan seledri yang telah ditumbuk halus ke kepala anak. Selain menurunkan demam, bisa juga digunakan untuk menyuburkan rambut anak-anak.
Tumbuhan ini juga memiliki kontribusi besar bagi dunia kecantikan. Daunnya biasa digunakan untuk menyuburkan dan menjaga kesehatan rambut. Secara medis, seledri dikenal memiliki kandungan gizi dan vitamin yang sangat penting untuk konsumsi sehari-hari.
Perlu diketahui, setiap 100 gr seledri memiliki Kalori sebanyak 20 kkal, protein 1 gram, lemak 0,1 gram, hidrat arang 4,6 gram, kalsium 50 mg, fosfor 40 mg, besi 1 mg, vitamin A 130 S1, vitamin B1 0,03 mg, dan vitamin C 11 mg.Daun seledri banyak mengandung Apiin dan substansi diuretik yang bermanfaat menambah jumlah air seni. Akar seledri berkhasiat memacu enzim pencernaan dan peluruh kencing (diuretik). Sedangkan buah dan bijinya sebagai pereda kejang (antipasmodik), menurukan kadar asam urat darah, antirematik, peluruh kencing (diuretik), peluruh kentut (karminatif), afrodisak dan penenang (sedatif).
Berdasarkan penelitian, tanaman keluarga Apiaceae ini memiliki kandungan natrium yang berfungsi sebagai pelarut untuk melepaskan deposit kalsium yang menyangkut di ginjal dan persendian. Seledri juga diketahui mengandung magnesium yang berfungsi untuk menghilangkan stres.
Seledri telah terbukti efektif dalam merangsang pertumbuhan dan menjaga kesehatan rambut, terutama rambut anak kecil dari baru lahir hingga usia beberapa tahun. Selain itu, seledri juga baik dikonsumsi untuk mencegah timbulnya kerutan pada wajah (anti aging, melarutkan lemak dan menurunkan berat badan, sebagai antioksidan penangkal radikal bebas, menjaga kelenturan dan kekencangan kulit dan menghilangkan bau mulut. Daun seledri mengandung protein, belerang, kalsium, besi, fosfor, vitamin A, B1 dan C.
|
Tanaman Seledri |
Berdasarkan hasil penelitian, seledri juga mengandung psoralen, zat kimia yang menghancurkan radikal bebas penyebab kanker. Seledri cukup mudah ditanam, baik di dataran tinggi maupun dataran rendah, selama daerah tersebut memiliki hawa yang sejuk.
Bagi anda yang memiliki masalah dengan hipertensi, seledri merupakan salah satu sayuran yang tepat untuk dikonsumsi. Dengan meminum air perasan daun seledri secara teratur, dipercaya dapat membantu untuk menurunkan tekanan darah anda.
Begitu juga mengatasi masalah rematik. Hanya bedanya, untuk mengatasi rematik cukup dengan mengkonsumsi seledri seperti lalapan setiap hari secara rutin. Jika Anda mempenyai dua masalah tersebut, tak ada salahnya untuk mencoba.
Selain hal-hal tersebut diatas, masih ada lagi
beberapa manfaat dan resep herbal yang berasal dari tanaman seledri ini. Semoga dengan rajin mengkonsumsi bahan makanan non kimia, tubuh kita tetap berada dalam kondisi baik ya, salam. :)