|
Ciplukan |
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
PlantaeDivisi:
MagnoliophytaKelas:
MagnoliopsidaOrdo:
SolanalesFamili:
SolanaceaeGenus:
PhysalisNama binomial:
P. angulata L., P. minima, P. peruvianaCiplukan disebut
Physallis peruviana L, atau
Physallis angulata Linn, atau
Physallis minina Linn. Termasuk ke dalam famili tumbuhan Solanaceace. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah keceplokar, nyornyoran atau cecenet / cecendet.
KANDUNGAN KIMIAWI :
Tumbuhan ini memiliki berbagai kandungan kimia, yang sudah diketahui, a.1:
Chlorogenik acid,- C27H44O-H2O,- asam sitrun dan fisalin, flavonoid, saponin, polifenol. Buah mengandung asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C dan gula. Biji mengandung elaidic acid.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN :
Seluruh bagian tanaman.
EFEK FARMAKOLOGI :
Pembengkakan prostad, Analgesik (menghilangkan rasa sakit), Hipoglikemik, Anti radang, Diuretik (peluruh kencing).
Mungkin orang akan menganggap enteng tanaman ciplukan, karena ciplukan bagi masyarakat, terutama para petani di desa dianggap tanaman sejenis rumput yang mengganggu tanaman palawija. Sebab umumnya ciplukan ini tumbuh subur pada waktu para petani mengganti tanaman padi dengan palawija. Misalnya berguna paling hanya untuk pakan kambing, atau buahnya ketika sudah matang diambil oleh anak-anak karena rasanya yang manis. Padahal ciplukan ini sangat bermanfaat bagi kesehatan atau bisa mengobati beberapa penyakit. Sebagian masyarakat tertentu ada yang mengetahui manfaat dan kasiat ciplukan. Berbeda dengan Amerika Latin negara barat termasuk Australia dan Selandia Baru membudayakan tanaman ini untuk obat dan diekspor ke Eropa.
Tumbuhan ciplukan (Physalis angulata) diperkirakan berasal dari Amerika. Kemudian menyebar ke berbagai kawasan di dunia seperti Pasifik, Australia, dan Asia termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri jarang yang dibudidayakan secara khusus. Umumnya, tanaman ciplukan tumbuh secara alami di halaman, ladang, kebun-kebun dan lahan terbuka lainnya. Banyak yang tidak mengetahui bahwa tanaman unik ini merupakan tanaman herbal yang kaya manfaat.
Herbal ciplukan ini biasanya hidup di pinggir selokan, tanah-tanah kosong yang tidak terlalu becek. di pinggiran yang mudah ditemukan di ladang, kebun, pinggiran sungai, lereng tebing sungai bahkan dimanapun yang cocok dengan syarat tumbuhnya.
Ciplukan tumbuh baik pada ketinggian 0-1800 m dpl. Tanaman semak setinggi 30-80 cm, batang tegak, bersegi 4, berkayu, lunak, berwarna hijau.
Daun ceplukan berbentuk bulan telur dengan ujungnya yang meruncing. Tepi daun terkadang rata terkadang tidak dengan panjang daun antara 5-15 cm dan lebar 2-10 cm.
Bunga ceplukan (
Physalis angulata) terdapat di ketiak daun, dengan tangkai tegak berwarna keunguan dan dengan ujung bunga yang mengangguk. Kelopak bunga berbagi lima, dengan taju yang bersudut tiga dan meruncing. Mahkota bunga menyerupai lonceng, berlekuk lima berwarna kuning muda dengan noda kuning tua dan kecoklatan di leher bagian dalam. Benang sari berwarna kuning pucat dengan kepala sari biru muda.
Buah ciplukan (
Physalis angulata) terdapat dalam bungkus kelopak yang menggelembung berbentuk telur berujung meruncing berwarna hijau muda kekuningan, dengan rusuk keunguan, dengan panjang sekitar 2-4 cm. Buah buni di dalamnya berbentuk bulat memanjang berukuran antara 1,5-2 cm dengan warna kekuningan jika masak. Rasa buah ciplukan manis dan kaya manfaat sebagai herbal.
Di Jawa juga diketahui adanya jenis
Physalis minima yang mirip bentuknya. Beberapa perbedaannya dengan jenis di atas ialah,
P. minima berambut panjang pada bagian-bagian batang dan daun yang berwarna hijau (
angulata: berambut pendek atau gundul); tanda V di bawah noda di leher mahkota tidak jelas (angulata: ada kelompok rambut pendek dan rapat membentuk tanda V yang jelas); dan kepala sari berwarna kuning dengan sedikit warna biru.
Umumnya tumbuh liar, ceplukan biasa didapati bercampur dengan herba dan semak lainnya di kebun, tegalan, sawah yang mengering, tepi jalan, tepi hutan dan bagian-bagian hutan yang terbuka disinari terik matahari.
Buahnya digemari anak-anak. Seluruh bagian tumbuhan, dari daun sampai akar dan biasanya dikeringkan lebih dulu, digunakan sebagai bahan ramuan obat tradisional.
Nama Lokal Ciplukan
Ceplukan atau ciplukan dikenal dengan berbagai nama daerah (lokal) seperti keceplokan, ciciplukan (Jawa), nyornyoran, yoryoran, (Madura), cecendet, cecendetan, cecenetan (Sunda), kopok-kopokan, kaceplokan, angket (Bali), leletep (sebagian Sumatra), leletokan (Minahasa), Kenampok, dedes (Sasak), Katobo (Bima),lapunonat (Tanimbar, Seram), daun kopo-kopi, daun loto-loto, padang rase, dagameme, angket, dededes, daun boba, dan lain-lain.
Kandungan Ciplukan
Chlorogenik acid, C27H44O-H2O, Asam sitrun dan fisalin, Buah mengandung asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C dan gula, sedangkan bijinya mengandung Claidic acid.
ceplukan mengandung senyawa-senyawa aktif yang antara lain saponin (pada tunas), flavonoid (daun dan tunas), polifenol, dan fisalin (buah), Withangulatin A (buah), asam palmitat dan stearat (biji), alkaloid (akar), Chlorogenik acid (batang dan daun), tannin (buah), kriptoxantin (buah), vitamin C dan gula (buah).
Ciplukan dapat dimanfaatkan sebagai antihiperglikemi, antibakteri, antivirus, imunostimulan dan imunosupresan (imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan, analgesik, dan sitotoksik. Juga sebagai peluruh air seni (diuretic), menetralkan racun, meredakan batuk, mengaktifkan fungsi kelenjar-kelenjar tubuh dan anti tumor.
Ciplukan atau yang dalam bahasa latin dikenal dengan nama Physialis Angulata adalah jenis tanaman liar yang umum kita jumpai terutama di daerah persawahan. Tanaman tersebut biasanya akan tumbuh sangat subur setelah para petani memanen tanamannya. Tanaman ciplukan sendiri terdiri dari daun, buah, batang dan juga akar seperti tanaman lengkap lainnya. Jika di pedesaan tanaman ini akan dapat kita peroleh secara mudah dan tinggal memetiknya bahkan jika diperjualbelikan kemungkinan tidak akan ada yang membelinya.
Sebaliknya jika kite berada di perkotaan, tanaman ciplukan ini akan diperjual belikan bahkan seringkali dicari. Hal ini sebenarnya bukan hal yang aneh, karena tanaman ciplukan ini memiliki manfaat yang luar biasa terutama untuk obat berbagai jenis penyakit. Selain itu juga tak hanya buahnya saja yang dpaat dimanfaatkan untuk obat namun bagian tumbuhan yang lainnya seperti daun, akar dan batangnya juga bisa digunakan sebagai obat. Namun memang selama ini banyak orang yang memandang sebelah mata terhadap manfaat ciplukan.
Hampir seluruh bagian dari tumbuhan ciplukan berkhasiat sebagai obat. Misalnya, akar tumbuhan ciplukan berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit cacing dan menurunkan demam pada anak. Daun tumbuhan ciplukan berkhasiat untuk mengobati berbagai cidera dan penyakit pada tubuh, seperti patah tulang, busung air, borok, bisul, keseleo, nyeri perut dan kencing bernanah. Sementara itu buah ciplukan yang memiliki rasa manis juga berkhasiat untuk mengobati penyakit kuning, epilepsi dan susah buang air kecil.
Adanya berbagai manfaat ciplukan itu akibat beberapa kandungan yang terdapat di dalam ciplukan seperti vitamin C, asam palmitat, alkaloid, chlorogenic acid, polifenol dan lain sebagainya yang ampuh mengatasi berbagai jenis penyakit. Secara garis besar tanaman ciplukan ini memiliki peran sebagai tanaman yang memiliki fungsi antibakteri, anti aflamasi, analgesik, imunosupresan, antioksidan, sitotoksik, meredakan batuk, antivirus, menetralkan racun dan anti hiperglikemi.
PEMBUDIDAYAAN BUAH CIPLUKANCara yang bisa dilakukan untuk membudidayakan buah ciplukan adalah dengan memperbanyak tanaman dengan biji. Biji disemai kemudian tanaman yang masih muda kemudian dipindahkan ketempat penanaman. Pemeliharaan tanaman ciplukan ini tergolong mudah, hanya membutuhkan cukup air melalui penyiraman atau juga dengan menjaga kelembaban pada tanah. Dan disamping itu juga membutuhkan pemupukan dasar.
Kandungan baik yang ada di dalam buah, batang, akar dan daun ciplukan ini memberikan khasiat serta manfaat untuk kesehatan. Namun, masih banyak yang belum mengetahui tentang buah ciplukan ini serta masih banyak yang belu mengetahui bahwa manfaat dari buah ciplukan ini bisa digunakan untuk pengobatan tradisional. Kebanyakan dari kita menganggapnya hanya sebagai tanaman biasa. Untuk Anda yang sudah paham akan manfaat dari buah ciplukan untuk kesehatan, jika Anda ingin membudidayakannya maka cara yang dilakukan adalah menyemaikan biji buah ciplukan kemudian tanaman muda dipindahkan pada tempat penanaman. Pemeliharaan dari tanaman ini juga sangat mudah, penyiraman dengan air yang cukup dan tetap menjaga suhu kelembapan tanah. Dan pemupukan yang dasar perlu dilakukan.
Demikian sekilas tentang ciplukan, semoga bermanfaat. Salam.