|
Tanaman Alamanda |
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
PlantaeFilum:
BasidiomycotaKelas:
MagnoliopsidaOrdo:
ApocynalesFamili:
ApocynaceaeGenus:
AllamandaSpesies:
Allamanda catharticaNama binomial:
Pleurotus ostreatusAllamanda cathartica adalah tanaman hias yang umum disebut sebagai bunga alamanda dan juga sering disebut sebagai bunga terompet emas, bunga lonceng kuning, atau bunga buttercup. Tumbuhan ini sering kita jumpai menghiasi Kuburan, memang satu suku ini umumnya hidup di tempat pemakaman.
Bunga alamanda berasal dari daerah Amerika Tengah dan Selatan dan banyak ditemukan di Brazil di mana bunga ini umum digunakan sebagai hiasan karena bentuknya yang indah.
Selain bentuk dari bunga yang cukup menarik, ternyata bunga ini memiliki aroma yang sangat harum. Oleh karena itu tak salah bila banyak orang yang mengagumi keindahan bunga ini.
Tanaman hias ini berasal dari amerika tengah dan selatan. Akan tetapi, kita juga bisa menemukan tanaman hias ini di Brazil. Keindahan bunga ini sempat menjadi trend tanaman hias di awal tahun 2008 sampai pertengahan 2010.
Sejauh ini telah diketahui ada 15 spesies Alamanda dari Amerika Selatan dan Tengah, dinamai oleh Linnaeus untuk menghormati dokter Swiss dan ahli botani, Dr Frédéric-Louis Allamanda, yang mengunjungi Guyana pada awal abad ke-18. Allamanda telah menjadi populer di kebun di seluruh daerah tropis, di mana beberapa spesies telah menjadi naturalisasi dan bahkan invasif. Di negara-negara beriklim tropis, allamanda tumbuh sebagai tanaman rumah kaca untuk diproduksi secara bebas, dengan warna cerah sebagai ciri khasnya.
Ciri-ciriTanaman alamanda termasuk dalam golongan perdu berkayu dengan tinggi yang dapat mencapai 2 meter. Tanaman ini bersifat evergreen (hijau sepanjang tahun). Batangnya yang sudah tua akan berwarna cokelat karena pembentukan kayu, sementara tunas mudanya berwarna hijau. Daunnya memiliki bentuk yang melancip di ujung dengan permukaan yang kasar dengan panjang 6 hingga 16 cm. Selain itu daun alamanda pada umumnya berkumpul sebanyak tiga atau empat helai. Bunga alamanda berwarna kuning dan berbentuk seperti terompet dengan ukuran diameter 5-7.5 cm. Tanaman ini memiliki bunga yang harum.
|
Tanaman Alamanda |
HabitatAlamanda dapat ditemukan pada daerah sekitar sungai atau tempat terbuka yang terkena banyak sinar matahari dengan hujan yang cukup dan kelembaban tinggi sepanjang tahun. Tanaman ini tidak mampu tumbuh pada tanah yang bergaram atau terlalu basa dan tanaman ini juga tidak tahan suhu rendah. Suhu -1 °C dapat mematikan tanaman tersebut karena tanaman ini sangat sensitif terhadap suhu dingin.
Alamanda tumbuh dengan baik dan menghasilkan bunga pada intensitas matahari penuh tanpa halangan. Jika diberi halangan maka produksi bunganya menurun. Tanaman ini tumbuh baik dengan kondisi tanah berpasir, kaya bahan organik, serta beraerasi baik. Secara keseluruhan, alamanda adalah tanaman yang mudah tumbuh pada kondisi yang sesuai sehingga pada beberapa daerah juga dipandang sebagai gulma.
Alamanda tergolong tanaman yang tumbuhnya cepat sehingga harus sering dilakukan pemangkasan untuk menjaga penampilannya. Bunga Alamanda banyak ditanam sebagai tanaman hias di halaman atau sebagai tanaman rambat untuk penghias pergola atau pagar rumah. Penggemar bunga ini percaya bahwa tanaman yang berbunga kuning ini dapat dipakai sebagai penolak bala jika ditanam di halaman rumah.
Iklim yang tepat untuk pertumbuhan alamanda adalah daerah dengan iklim tropis. Pada daerah dengan iklim tropis, alamanda dapat tumbuh hampir di sebagian besar lingkungan dengan laju pertumbuhan yang cukup cepat. Di habitat aslinya, alamanda hidup pada ketinggian 0-700 meter dari permukaan laut (dpl) dengan curah hujan 1000 hingga 2800 mm per tahun. Getahnya yang berwarna putih susu dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mata.
Di Indonesia, alamanda dijadikan tanaman hias pekarangan atau menutup pergola. Tanaman tumbuh cepat dengan bantuan tegakan untuk merambat. Karena pertumbuhannya yang cepat, alamanda umum digunakan sebagai ornamen untuk menghias pagar dan tembok.
Bunga: Berwarna kuning dengan diameter bunga 8-10 cm.
Buah: Berwarna hijau. Tipe polong. Polong berduri seperti buah rambutan. Ukuran 2,54-7,62 cm.
Biji: Memiliki bagian tambahan berfungsi seperti sayap sehingga ketika wadah biji kering dan pecah, biji akan beterbangan.
Kandungan:
Alamanda mengandung alkaloida (sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat di tumbuhan).
Tanaman yang berasal dari Amerika Selatan ini, kulit batang dan buah-nya mengandung saponin (jenis glikosida yang banyak ditemukan dalam tumbuhan. Saponin memiliki karakteristik berupa buih. Sehingga ketika direaksikan dengan air dan dikocok maka akan terbentuk buih yang dapat bertahan lama).
Di samping itu kulit batangnya juga mengandung tanin dan buahnya mengandung flavonoida (senyawa kimia aktif yang dapat dijadikan obar penyakit hati) dan polifenol (zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan yang memiliki sifat antioksidan).
Reproduksi Allamanda cathartica:
Tanaman alamanda berbunga sepanjang tahun di banyak habitat. Tanaman ini dapat berkembangbiak dengan biji, namun perbanyakan yang umum dilakukan yaitu dengan stek batang. Hal ini disebabkan, beberapa varietas hibrida sulit memunculkan kapsul biji. Alamanda tergolong tanaman yang tumbuhnya cepat sehingga harus sering dilakukan pemangkasan untuk menjaga penampilannya.
Dalam artikel selanjutnya, akan sedikit dibahas mengenai manfaat tanaman ini untuk pengobatan. Demikian semoga bermanfaat. Salam.